KELOMPOK
1
Siti Amaliah (201703010xx)
Rizky Arief Perdana (201703010xx)
Abid Hanzalah (201703010xx)
Eka Febriyanti (201703010xx)
Monica
Sofia Maula (201703010xx)
PROGRAM
STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS
ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS
ESA UNGGUL
2018
A. Pada zaman dahulu
Sebelum dikenalnya epidemiologi. Semua penyakit diyakini disebabkan oleh kekuatan gaib dan roh jahat.Sekitar 1000 tahun S.M telah dikenal variolasi di china untuk melawan penyakit variola (cacar).
B. Hippocrates Abad ke 5 S.M
Didalam salah satu tulisanya yang berjudul Epidemics serta catatanya tentang “Air, Water, and Place”. Beliau mempelajari tentang penyakit masyarakat dan mencoba mengeluarkan teori tentang hubungan sebab akibat terjadinya penyakit dalam masyarakat. Walaupun tidak sesuai, namun pemikirannya menjadi dasar dari pemikiran bahwa hubungan faktor lingkungan dengan kejadian penyakit sehingga ini disebut sebagai konsep epidemiologi pertama.
C. Teori Miasma
Chadwick dengan konsep kejadian penyakit yang didasarkan pada teori miasma,dan dianggap sangat berhasil dalam menggunakan model pengumpulan,pengolahan,dan interprestasi data dalam analisis kejadian penyakit dalam masyarakat. Disampingitu,chadwick juga telah melakukan suatu pengantar longitudinal yang didasarkan pada before and after experiment (sebelum dan sesudah perlengkapan khusus).beliau mengamati serta membandingkan keadaan angka mortalitas dengan berdasarkan pada penduduk yang terpapar terhadap keadaan lingkungan pemukiman sebelum dan sesudah dilakukan sistem pembuangan air limbah (before and after drainedarea).
D. Teori Kontagious
Teori ini mengemukakan bahwa untuk terjadinya penyakit di perlukan adanya kontak antara satu person dengan person lainya. Teori ini tentu dikembangkan berdasarkan situasi penyakit pada masa itu dimana penyakit yang melanda kebanyakan adalah penyakit yang menular karena adanya kontak langsung. teori ini bermula dikembangkan berdasarkan pengamatan terhadap epidermi dan penyakit lepra di mesir.Konsep tentang sifat kontagius dan penularan penyakit dalam masyarakat telah disadari dan dikenal sejak dahulu namun baru abad-17 Veroanese fracastorius (1483-1553) dan sydenham (1624-1687) yang secara luas telah mengemukakan tentang teori kontak dalam prosesPenularan penyakit dan berdasarkan teori kontak inilah dimulainya usaha isolasi dan karantina yang kemudian ternyata mempunyai peranan positif dalam usaha pencegahan penyakit menular hingga saat ini.
E. Antonie Van leeuwenhoek
Seorang warga negara Belanda. dilahirkan Delft, 24 Oktober 1632 dan meninggal pada tanggal 24 agustus 1723. Dia seorang ilmuwan amatir yang menemukan mikroskop, penemu bakteri da parasit (1674) penemu spermatozoa (1677). Penemuan bakteri telah membuka tabir suatu penyakit yang kemudian akan berguna untuk analisis epidermiologis selanjutnya.
F. John Graunt (abad ke-17)
Walaupun buan dokter Jhon Graunt mengembangkan teori statistic Vital yang berguna dalam epidemiologi dengan menganalisis sebab kematian di London.
G. James Lind
Dia berhunbungan dengan sejarah hubungan kekurangan vitamin C dengan scurvy (kekurangan vitamin C). ceritanya bermula ketika pada tanggal 20 mei 1747 dia menemui 12 penderita scurvy berlayar bersamanya di kapal Salisbury. Ceritera penemuanya sederhana dimana dia mengamati bahwa ada kelompok tertentu dari mereka yang dalam pelayaran dengan kapal yang merka tumpangi dalam satu pelayaran panjang mengalami scurvy. Mereka mengalami kekurangan vitamin C karena mereka semua memakan makanan kaleng. Dia dikenal sebagai Bapak Trial Klinik.
H. Benjamin Jetsy
Benjamin Jesty (1737–1816).
Ketika daerahnya pertama kali dilanda cacar pada 1774, Jesty berikhtiar melindungi nyawa keluarganya. Jesti menggunakan kelenjar susu ternak sapi yang dia yakini mengandung cacar sapi, dan memindahkan materi itu dengan sebuah lanset kecil ke lengan istri dan kedua anak laki-lakinya. Ketiga serangkai terbebas dari cacar meskipun di kemudian hari beberapa kali terpapar cacar. Tetapi Jestypun bukan orang pertama dan terakhir yang melakukan eksperimen vaksinasi. Cara berpikir Jenner yang bebas dan progresif telah berhasil memanfaatkan data eksperimental dan observasi untuk upaya pencegahan penyakit. Selain itu Jenner berhasil meyakinkan dunia bahwa prosedur ilmiahnya benar.
I. John Snow (1813-1858)
Nama ahli anestesi ini sudah tidak asing lagi dalam dunia kesehatan masyarakat sehubungan upayanya yang sukses mengatsi kolera yang melanda London . yang perlu dicatat disini bahwa John Snow , dalam menganalisis masalah penyakit kolera, mempergunakan pendekatan epidemiologi dengan menganalisis faktor tempat, orang dan waktu. Dia dianggap the father of field epidemiology.
J. Wiliam Farr
Disaat yang bersamaan dengan Jhon Graunt. Wiliam Farr mengembangkan analisis sifat epidemi berdasarkan hukum matematika. Dia mengatakan bahwa meningkatnya, menurunnya, dan berakhirnya suatu epidemic mempunyai sifat yang berurutan.
K. Teori Germ
Walaupun sudah sejak sebelum abad ke 17 konsep tentang sifat kontagious dan penularan penyakit telah disadari. Barulah Abad ke 17 teori germ dan perannya dalam penularan penyakit pada masyarakat mulai berkembang. Dalam hal ini Sydenham dapat dianggap sebagai pioner epidemiologi walaupun teorinnya sudah tidak diterima lagi.
L. Doll dan Hill
R.Dool dan A.B.Hill adalah dua nama yang berkaitan dengan ceritera hubungan merokok dan kangker paru.keduanya dalah peneliti pertama yang mendesain penelitian yang melahrikan bukti adanya hubungan antara rokok dan kanker paru. Keduanya adalah pelopor di bidang epidemiologi klinik.
Referensi :
Noor, Nur Nasry. 2008. Epidemiologi. Jakarta: Rineka Cipt.
Bustan, M Nadjib. 2012.Pengantar Epidemiologi. Jakarta: Rineka Cipta.
Noor, Nur Nasry. 2014. Epidemiologi. Jakarta: Rineka Cipta
Komentar
Posting Komentar